Beranda | Artikel
Doa Memohon Ampunan dan Keselamatan
Selasa, 10 November 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Doa Memohon Ampunan dan Keselamatan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Al-Adabul Mufrad. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. pada Senin, 23 Rabi’ul Awal 1441 H / 9 November 2020 M.

Kajian sebelumnya: Malaikat Berebut Untuk Mengangkat Bacaan Dzikir Pendek Ini

Ceramah Agama Islam Tentang Doa Memohon Ampunan dan Keselamatan

Kita sebagai pengikut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, semoga bisa menjadi orang-orang yang mengamalkan apa yang dipelajari, ikhlas dalam mengamalkannya, berharap keridhaan Allah Jalla Jalaluhu.

Kita masih berada pada bab doa-doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau sebagai suri tauladan dan idola kita, apa yang sebenarnya beliau pinta?

Hadits 698

Al-Walid bin Shaih menceritakan kepada kami, ia berkata, ‘Ubaidullah bin ‘Amr menceritakan kepad akami dari Zaid bin Abi Unaisah, dari Yunus bin Khabbab, dari Nafi’ bin Jubair bin Muth’im, dari Ibnu ‘Abbas, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَأَهْلِي، وَاسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، وَاحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ يَسَارِيْ، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu maaf dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu keselamatan dalam agamaku dan keluargaku, dan tutupilah auratku, amankanlah aku dari ketakutanku serta jagalah aku dari depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung kepadaMu terbunuh dari bawahku.”

Penjelasan doa memohon ampunan dan keselamatan

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Ya Allah, aku memohon kepadaMu maaf dan keselamatan di dunia dan di akhirat.”

Demi Allah, kalau kita tidak dimaafkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita sudah binasa. Dosa itu membawa nahas, membawa petaka, membawa kesialan, dosa. Bahkan tidaklah musibah itu turun melainkan karena perbuatan dosa dan tidak diangkat kecuali dengan bertaubat. Yang ada itu hanya rahmat Allah buat kita nantinya. Maka kita memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla atas kesalahan-kesalahan kita dan kita meminta keselamatan di dunia dan di akhirat. Keselamatan dari berbagai petaka yang bakal datang menimpa yang kita tidak tahu.

Siapa yang tahu akan tabrakan? Siapa yang tahu bahwa mobil yang kita tumpangi akan masuk ke dalam jurang? Siapa yang tahu bus yang ditumpangi itu remnya blong?

Kita berulang kali mendengar berita bus yang masuk ke dalam jurang, anak-anak yang terseret oleh arus sungai, anak-anak yang hilang. Kita tidak tahu, jama’ah. Maka kita ajarkan kepada diri kita sendiri dan keluarga untuk membaca doa Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam.

Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَأَهْلِي

“Ya Allah aku memohon kepadaMu keselamatan di dalam agamaku dan keluargaku.”

Demi Allah, jama’ah. Urusan agama ini berbeda dengan urusan dunia. Kita kalau terkena musibah dalam dunia kita, kadangkala kita ribut bahkan satu kampung tahu musibah kita. Contohnya orang kehilangan motornya, satu kampung tahu. Tapi engkau kehilangan shalat fardu, tidak sedikit orang-orang yang shalatnya bolong-bolong, dia tidak menganggap itu musibah. Padahal kata Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam:

مَنْ فَاتَتْهُ صَلاَةُ العَصْرِ فَكَأَنَّماَ وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ

“Barangsiapa meninggalkan shalat ashar, maka seakan-akan dia kehilangan keluarga dan semua hartanya.” (HR. Bukhari)

Tapi terkadang orang-orang ini merasa santai tatkala musibah itu menimpa agamanya. Ketika musibah menimpa agama, neraka menantinya, tapi tatkala musibah menimpa dunia kita, bisa dicari lagi nantinya. Maka Nabi mengajarkan untuk meminta doa keselamatan dalam urusan agama kita.

Juga meminta keselamatan dalam urusan keluarga kita. Seorang bapak tidak bisa 24 jam mengawasi putra-putrinya, dan juga tidak bisa mengawasi istrinya. Seorang ayah berangkat kerja, sibuk dengan tugas-tugasnya, dia tidak tahu apa yang terjadi dengan anaknya di sekolah, juga tidak di Pondok, di kampung, dan juga di jalanan. Maka minta kepada Allah agar Allah menjaga mereka. Allah itu:

لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ

Allah tidak mengantuk dan tidak tidur.

إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Allah senantiasa mengawasi hambaNya.

Kita ketika meninggalkan anak di Pesantren atau di sekolah, maka kita titip kepada Ibu Gurunya atau kepada Bapak Gurunya. Padahal kita tahu Ustadz itu tidak bisa mengawasi anak kita 24 jam. Dia punya keluarga, dia punya anak. Maka hendaklah kita benar-benar menggantungkan permohonan kita kepada Allah Jalla Jalaluhu. Kita meminta keselamatan di keluarga kita.

Kadangkala masuk kamar mandi terjatuh atau tergelincir. Kadangkala anak-anak kita naik sepeda ditabrak dengan sepeda motor atau mobil. Ada banyak musibah yang kita tidak tahu. Kalau bukan karena penjagaan Allah buat kita, kita sudah binasa, jama’ah.

Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian Doa Memohon Ampunan dan Keselamatan

Download mp3 yang lain tentang Al-Adabul Mufrad.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49369-doa-memohon-ampunan-dan-keselamatan/